ini adalah nyata... ini adalah fakta... ini adalah bukti...
ini suatu permasalahan... ini suatu cobaan... ini suatu ujian...
ini akan terus berlalu... ini akan terus berjalan... ini akan semakin menghilang...
inilah suatu kenyataan, fakta, bukti yang selalu ada didalam setiap permasalahan, cobaan, serta ujian yang akan terus berlalu dan berjalan hingga pada akhirnya akan semakin menghilang...
Di suatu kampung tinggalah dua orang pemuda sebaya. Mereka bersahabat akrab sekali. Kemanapun merea pergi selalu bersama. Hampir tidak pernah terjadi pertengkaran diantara mereka. Jika satu diantara mereka sedang marah, yang lain berdiam diri atau membujuk sehingga kemarahannya reda. Begitu juga jika ada kesulitan, selalu mereka atasi bersama.
Pada dasarnya mereka memang saling membutuhkan, karena keadaan mereka tubuh mereka mengharuskan demikian. Pemuda yang satu bertubuh kekar, tetapi buta matanya, pemuda yang satu lagi dapat melihat tapi tubuhnya bungkuk. Oleh karena itu orang menyebut mereka si Buta dan si Bungkuk.
Si Buta sangat baik hatinya. Tidak sedikitpun ia curiga kepada temannya, si Bungkuk. Ia percaya penuh kepada temannya itu, walaupun si Bungkuk sering menipu dirinya setiap mereka menghadiri selamatan.
Si Buta selalu duduk berdampingan dengan si Bungkuk. Saat makan, si Buta selalu mengeluh, "Pemilik Rumah ini kikir sekali!" bisiknya kepada si Bungkuk agar tidak terdengar orang lain. Si bungkuk hanya tersenyum karena keluhan temannya itu akibat ulahnya. Secara diam - diam ia memotong daging ayam yang cukup besar di piring si Buta ditukar dengan sayur labu. Akibatya, piring gulai si Buta hanya berisi sayur labu. Si Bungkuk merasa bahagia bersahabat dengan si Buta. Setiap ada kesempatan ia dapat memanfaatkan kebutaan mata temannya untuk kepentingan sendiri. Si Buta yang tidak mengetahui kelicikan si Bungkuk juga merasa senang bersahabat dengan temannya itu. Setiap saat si Bungkuk dapat menjadi matanya.
Pada suatu hari, si Bungkuk mengajak si Buta pergi berburu rusa. Tidak jauh dari dari kampung mereka ada hutan lebat. Bermacam margasatwa hidup di sana seperti burung, monyet, binatang melata, dan rusa. Rupanya pada hari itu mereka bernasib baik, seekor rusa jantan yang cukup besar berhasil mereka tombak. Tanduknya bercabang-cabang indah dan layak dijadikan hiasan dinding. Si Bungkuk segera membagi rusa hasil buruan itu menjadi dua bagian. Akan tetapi dengan segala kelicikannya, si Buta hanya mendapat tulang-tilang. Daging dan lemak rusa diambil si Bungkuk.
Akhirnya, si Bungkuk dan si Buta menghadapi masakan rusa yang telah mereka masak dan siap menyantapnya. ”Sedappp!” kata si Bungkuk sambil memasukkan potongan daging yang besar ke dalam mulutnya. ”nikmat” kata si Buta sambil mengambil sepotong tulang yang besar dari piring dan menggigitnya. Si Buta bersungut – sungut karena yang digigit ternyata tulang semua. ”Sayang, rusa begitu besar tapi tak punya daging! Besok kita berburu lagi, tetapi rusa itu harus gemuk dan banyak dagingnya,”. Si Bungkuk tersenyum mendengar perkataan si Buta. Si Buta merasa sayang jika tulang-tulang rusa yang telah dimasaknya dengan susah payah tidak dimakan. Oleh karena itu, ia mencoba menggigit tulang itu lagi. Akan tetapi, tulang itu sangat keras sehingga tetap tidak tergigit. Hal itu membuat si Buta semakin penasaran. Ia mengerahkan seluruh tenaga dan menggigit tulang itu sekuat kuatnya hingga bola matanya hendak keuar dari lubang mata. Keajaiban Tuhan pun terjadi. Mata si Buta dapat melihat.
”Aku bisa melihat!” teriaknya kegirangan. Si Buta menatap sekelilingnya. Ketika ia melihat tulang-tulang rusa di piringnya dan piring si Bungkuk daging yang empuk, bukan main marahnya. ”Sekarang terbukalah topeng kebusukanmu selama ini!” katanya. Si Buta memungut tulang rusa paling besar, lalu si Bungkuk itu dipukul dengan tulang itu. Jeritan si Bungkuk meminta ampun tidak dihiraukannya sama sekali. Seluruh tubuh si Bungkuk babak belur.
Seperti si Buta, keajaiban pun terjadi pada si Bungkuk. Ketika ia bangkit, ternyata punggungnya menjadi lurus seperti orang sehat. ”Aku tidak bungkuk lagi! Aku tidak bungkuk lagi!” teriak si Bungkuk. Mereka berdua menari sambil berpeluk-pelukan dan bermaaf-maafan. Persahabatan mereka pun semakin akrab.
Just gonna stand there And watch me burn But that's alright Because I like The way it hurts Just gonna stand there And hear me cry But that's alright Because I love The way you lie I love the way you lie I love the way you lie
I can't tell you what it really is I can only tell you what it feels like And right now there's a steel knife In my windpipe I can't breathe But I still fight While I can fight As long as the wrong feels right It's like I'm in flight High of a love Drunk from the hate It's like I'm huffing paint And I love it the more that I suffer I sufficate And right before im about to drown She resuscitates me She fucking hates me And I love it Wait Where you going I'm leaving you No you ain't Come back We're running right back Here we go again It's so insane Cause when it's going good It's going great I'm Superman With the wind in his bag She's Lois Lane But when it's bad It's awful I feel so ashamed I snap Who's that dude I don't even know his name I laid hands on her I'll never stoop so low again I guess I don't know my own strength
Just gonna stand there And watch me burn But that's alright Because I like The way it hurts Just gonna stand there And hear me cry But that's alright Because I love The way you lie I love the way you lie I love the way you lie
You ever love somebody so much You can barely breathe When you're with them You meet And neither one of you Even know what hit 'em Got that warm fuzzy feeling Yeah them chills Used to get 'em Now you're getting fucking sick Of looking at 'em You swore you've never hit 'em Never do nothing to hurt 'em Now you're in each other's face Spewing venom And these words When you spit 'em You push Pull each other's hair Scratch, claw, bit 'em Throw 'em down
Pin 'em So lost in the moments When you're in 'em It's the rage that took over It controls you both So they say it's best To go your separate ways Guess that they don't know ya Cause today That was yesterday Yesterday is over It's a different day Sound like broken records Playin' over But you promised her Next time you'll show restraint You don't get another chance Life is no Nintendo game But you lied again Now you get to watch her leave Out the window Guess that's why they call it window pane
Just gonna stand there And watch me burn But that's alright Because I like The way it hurts Just gonna stand there And hear me cry But that's alright Because I love The way you lie I love the way you lie I love the way you lie
Now I know we said things Did things That we didn't mean And we fall back Into the same patterns Same routine But your temper's just as bad As mine is You're the same as me But when it comes to love You're just as blinded Baby please come back It wasn't you Baby it was me Maybe our relationship Isn't as crazy as it seems Maybe that's what happens When a tornado meets a volcano All I know is I love you too much To walk away though Come inside Pick up your bags off the sidewalk Don't you hear sincerity In my voice when I talk Told you this is my fault Look me in the eyeball Next time I'm pissed I'll aim my fist At the dry wall Next time There will be no next time I apologize Even though I know it's lies I'm tired of the games I just want her back I know I'm a liar If she ever tries to fucking leave again I'mma tie her to the bed And set the house on fire
Just gonna stand there And watch me burn But that's alright Because I like The way it hurts Just gonna stand there And hear me cry But that's alright Because I love The way you lie I love the way you lie I love the way you lie
Rasa.... Sejumlah pesona nya membuat kita semua terhadir akan pada rasa Sejumlah perkataannya membuat kita ingin menjadi sepertinya Sejumlah kelembutannya membuat kita ingin merasakannya
Rasa.... Telah muncul di saat yang tak terduga Telah muncul di saat yang bersamaan Telah muncul disaat ingin mengetahuinya
Rasa..... Tidak pernah mengenal kasta Tidak pernah mengenal waktu Tidak pernah mengenal tahta
Rasa.... Akankah terus menghampiri kita Akankah terus hadir di benak kita Akankah terus memberi pesona dan keindahan dalam hidup kita
Semoga Rasa akan selalu setia bersama kita dan tak akan pernah sia sia untuk selamanya...
Ya Allah, anugerahilah rasa takut mati pada diri ini. Namun, bukan takut mati karena belum kaya atau ingin menikmati kenikmatan hidup lebih lama, melainkan rasa takut mati jika belum menggunakan hidup dengan semestinya.
Aku tahu dan aku yakin bahwa pengadilan kubur dan pengadilan akhirat akan digelar kemudian dibentangkan sekecil - kecilnya kelakuan hamba-Mu ini. Ya Rabb, Engkau-lah pemegang segala rahasia. Di tangan Mu-lah semua catatan amal berada. Bagaimana jika kelak Engkau bentangkan catatan harian kehidupan hamba. Sedangkan keburukan lebih banyak daripada kebaikan... ?
Ampuni diri ini ya Rabb, dan panjangkan umur hamba. Namun, panjangkan umur hamba dalam kebaikan dan ketaatan. Buatlah diri sadar dan menyadari bahwa kematian itu di depan mata. Kalau bukan sekarang aku mengubah kehidupan ini menuju kehidupan yang Engkau Ridhoi, kapan lagi waktu hamba untuk memperbaikinya...?
Ya Allah, mudahkanlah apa yang sulit, ringankanlah apa yang berat, dan berikanlah jalan keluar apa yang buntu. Engkau Yang Mahasegala, Engkau Yang Maha Besar, dan Engkau Yang Maha Kuasa....
saya seorang Lelaki yang terlahir dengan selamat sentausa pada tanggal 13 Januari 1991. Dan jalur pendidikan saya pun terisi mulai darti TK, SD Mamba'Ul-Ula, MTs N 7 MODEL Jakarta Timur, SMAN 58 Jakarta Timur, dan saat ini berkelut di salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) InterStudi Jakarta Selatan.