My Life

my link

my link
smart

Jumat, 21 Oktober 2011

Assalammualaikum Wr.Wb...

Akhir-akhir ini saya terperanjat akan sebuah kabar terhangat dimana Kepala Negara kita yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono telah melakukan Rhesuffle Kabinet atau secara mudahnya adalah perombakan kabinet dimana para pejabat-pejabat yang terkait di ganti atau dipindahkan posisi tugasnya oleh Pak SBY.

Namun, yang terjadi setelah selesainya perombakan kabinet ini masyarakat Indonesia justru tidak lupa dengan kicauannya terhadap berita hangat tersebut, dimana yang hampir rata-rata penduduk justru melecehkan atau mencemooh akan keputusan Kepala Negara tersebut.. Banyak sekali stasiun TV yang membuka acara' talk show maupun sekedar komedi politik yang topiknya adalah Rhesuffle Kabinet. dan isinya tidak jauh dan tidak bukan adalah pencemoohan atau hal-hal yang berbau ketidakpercayaan akan kinerja dari para pejabat-pejabat yang akan bertugas tersebut.

Ironi sekali saya melihat akan hal ini, dimana para masyarakat kita (tentunya AKTIVIS juga termasuk) dengan mudahnya mengatakan, melecehkan kinerja mereka, menyepelekannya, dan hal lain yang masih banyak lagi tentunya yang bisa dikatakan mereka benar-benar menjatuhkan para pejabat itu sendiri. yang saya tidak habis fikir adalah mereka dengan mudahnya dan seenaknya berbicara bahwa kinerja para pejabat selalu gagal, bila saya boleh berkomentar bahwa kinerja mereka tidak bisa berjalan dengan baik itu akibat dari para masyarakatnya sendiri yang secara jelas-jelas dan tidak langsung tidak mendukung akan kinerja mereka sendiri, tidak mentaati peraturan yang ada, tidak memahami peraturan yang ada, dan lainnya.

Jadi tolonglah para masyarakat Indonesia, jangan asal bicara, jangan sembarangan dalam berbicara. kita ini semua tentu sudah tahu bahwa antara satu hati manusia dengan hati manusia yang lain tidak sama. dan kita sekarang berada dalam sistem demokrasi, dimana rakyat ikut memimpin kemajuan bangsa ini, lantas bagaimana bila rakyatnya tidak bisa bekerja sama dengan selalu memikirkan egonya masing-masing dan selalu pendapatnya selalu benar. ini yang membuat bangsa kita semakin terpuruk. kita tidak tahu siapa pemimpin bangsa ini sebenarnya, apa susahnya bila kita taat akan peraturan, mengikuti prosedur yang ada. jangan mau enaknya sendiri tanpa memikirkan kepentingan orang banyak.

ini adalah salah satu proses dimana kita harus terus menjadi masyarakat yang tidak mudah terprovokasi, tidak hanya bisanya mengkritik atau memberikan komentar yang pada dasarnya kita belum tentu bisa mengerjakan atau mengendalikan Negara ini dengan baik. Jangan maunya hanya serba instan, karena di DUNIA ini tidak ada yang serba instan, kita pun dahulu kala tidak secara instan bisa merangkak, berdiri, berjalan. semua butuh proses. Tapi bagaimana bisa kita melihat hasil dari proses itu sendiri jika kita sebagai masyarakat tidak mendukung berjalannya proses itu sendiri

Kita bisa ambil contoh PROSES dari kehidupan sehari hari yang banyak terjadi di sekitar lingkungan kita. Ambil contoh pembuatan jalan layang di ANTASARi jakarta selatan, dimana hal ini menyebabkan kemacetan yang luar biasa selama proses pengerjaannya, dimana banyak sekali emosi yang tumpah di jalur ini akibat dari kemacetan. Tapi bisakah kita berfikir lebih jauh kedepan. bahwa seusai pembuatan tersebut rampung dan selesai maka kita juga yang akan menikmati kelancaran jalur tersebut, menikmati jalan layang tersebut, dan itulah hasil dari kita menghormati proses yang ada. Begitu pula dengan Negeri ini, kita sedang dalam proses, jangan selalu melihat hal buruknya saja. tapi kita harus bisa membuat sesuatu yang negative itu menjadi sebuah hal yang positive.

Mungkin inilah yang ingin saya utarkan kepada masyarakat dengan intisarinya yaitu Kita harus Menghormati PROSES dan menikmati hasil dari PROSES itu sendiri. Jangan kita jadi manusia yang serba INSTAN. karena sesuatu hal yang dihasilkan secara INSTAN tidak akan bertahan secara lama dibandingkan sesuatu hal yang telah dihasilkan dari sebuah PROSES.

Saya membuat artikel tersebut bukan karena saya PRO pemerintah atau lembaga' lainnya, tapi saya ingin membuat masyarakat lebih bijak lagi dalam menghadapi segala sesuatunya dan terus berfikir positif serta mentaati segala peraturan yang ada. Bila kita ingin perubahan, mulailah perubahan kecil terlebih dahulu. dan dimulai dari diri sendiri, bukan orang lain. mulai dari hal" kecil sampai ke yang besar bukan hal ha besar ke yang kecil. Biarlah orang ang sudah terlanjur HITAM kita tetap harus fokus di jalan yang PUTIH dan mengajak khalayak banyak tetap di jalur yang putih demi INDONESIA yang serba putih di semua lini.

DEMI INDONESIA BARU YANG DAMAI, TENTRAM dan TERATUR SERTA BERNAFASKAN PANCASILA....

saya mencintai INDONESIA. saya percaya kelak penghuni bangsa ini akan SADAR dan MENUNJUKKAN TARINGNYA bahwa kita BANGSA INDONESIA adalah bangsa yang berpotensi dan percaya diri akan keberagaman BANGSANYA sendiri...

Wassalammualaikum Wr.Wb

Ikhsan Budiarto. S1 Public Relations STIKOM InterSTudi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar